Harta duniawi membawa kita kepada Perhambaan sementara harta sesungguhnya membawa kita mendekat kepada Tuhan.
Matius 6:20-21 (TB) Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Kemajuan teknologi seringkali membuat salah kaprah dalam menentukan prioritas.
Kita lebih menjunjung tinggi uang dan karir melebihi hubungan. Sehingga hubungan keluarga dan pertemenan terabaikan begitu saja.
#YOLO You Only Live Once
Kita lebih mencari stimulasi adrenalin ketimbang damai sejahtera. Kita dikondisikan menjunjung happines yang sifatnya external dan situasional ketimbang kedamaian yang datang dari dalam.
Kita seperti dikondisikan mencari sesuatu yang instan bukan proses. Bukan semua yang lebih cepat itu lebih baik.
Kita dipaksakan memiliki segala sesuatu yang kekinian. Kita tidak pernah diajarkan belajar kata cukup.
#FOMO fear of Missing Out.
2 Timotius 3:1-5 (TB) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Misi JPCC sendiri adalah membangun sebuah generasi bintang yang berkenan kepada Tuhan dan dihormati manusia.
Ada harta yang sifatnya duniawi dan ada harta yang sesungguhnya. Harta seseorang terlihat dari nilai yang dihidupinya dan termanifestasi dalam prioritasnya (jadwal).
Lukas 16:1-2 (TB) Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
Diaskorpizo=menghamburkan uang.
Harta duniawi biasanya memiliki sifat dihamburkan (mentalitasnya owner). Harta yang sesungguhnya memiliki mental layaknya pengelola (mentalitasnya steward).
Apa yang bagus untuk dimiliki belum tentu baik untuk dimiliki.
Lukas 16:3-4 (TB) Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
Si bendahara mencari segala seauatu yang mudah dan gengsi (makan tuch gengsi).
Orang yang mencari harta duniawi pendekatannya mudah dan cepat.
Proverbs 13:11 (NKJV) Wealth gained by dishonesty will be diminished, But he who gathers by labor will increase.
Harta duniawi adalah kenyamanan dan mudah serta rasa apresiasi yang kita dapatkan kecil.
Harta yang sesungguhnya menghadirkan kesulitan, tantangan, masalah dan keadaan yang tidak mudah agar menghargai penerimaan Tuhan yang kita butuhkan. Tantangan hadir untuk mengeluarkan semua potensi dalam diri.
Jadi Lukas 16:10-12 (TB) "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Jalan menuju besar adalah jalan kecil, jalan menuju penting adalah jalan paling hina.
Hamba yang setia, pendekatan yang dilakukan karena sebagai pengelola, apa yang kepentingan si pemberi?
Berbeda dengan pola pikir pemilik (harta duniawi) dia pakai untuk kepentingan sendiri.
Mendapatkan harta yang sesungguhnya dimulai dari apa yang kita miliki (sekecil apapun) adalah milik Tuhan.
Harta duniawi membawa kita kepada Perhambaan sementara harta sesungguhnya membawa kita mendekat kepada Tuhan.
Mengabdi kepada harta duniawi = menilainya begitu tinggi sehingga kita.
1. Menaruh kepercayaan dan iman kepadanya.
2. Memandangnya sebagai sumber jaminan dan kebahagiaan.
3. Menjadikannya harapan masa depan.
4. Menginginkannya lebih daripada kebenaran dan kerajaan Allah.
Colossians 3:2-3 (NKJV) Set your mind on things above, not on things on the earth.
For you died, and your life is hidden with Christ in God.
Happy Sunday :)
Komentar
Posting Komentar