Paul Scanlon |
1 Petrus 2:16 (TB) Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Paul Scanlon yang akan melayani hari ini. Diawal sempat dibahas mengenai Kepemimpinan kidal ditengah kepemimpinan dominan tangan kanan. Karena hari ini juga bertepatan dengan hari Kidal Internasional.
Seberapa besar pengaruh kepemimpinan kidal ditengah mayarakat yang normal. Dan hari kidal pun ada dan dirayakan hari ini.
Leonardo da vinci, Michael Anggelo bahkan Barrack Obama adalah "left handed".
Orang kidal adalah dominant otak kanan. Bicara soal kecerdasan, kreatifitas yang berbeda dengan tangan kanan.
The agony of divine delay, Kesengsaraan dari ketertundaan Ilahi. Ini tema hari ini yang akan disampaikan.
Bahkan sekelas Paul Scanlon pun memiliki cucu perempuan dengan penyakit tertentu. Paul sendiri mengalami dan melihat berbagai macam mukzizat sementara kali ini untuk cucunya ia tidak mengalami itu.
Pesannya adalah tidak apa-apa kecewa dan marah kepada Tuhan. Kok bisa terjadi hal yang tidak kita inginkan.
Sepertinya Tuhan yang terkesan menunda atau tuli dan tidak perduli kepada kesulitan kita pada saat ini. Pastinya ada sesuatu yang tersembunyi besar dibalik ini semua.
Habakuk pun bercerita dalam Habakuk 1:2-4 (TB) Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.
Sebagai Nabi Habakuk sendiri merasa tidak didukung Tuhan. Bahkan sama seperti nabi Yeremia ia ditertawakan.
Masih ingat kisah Yusuf ketika ia dipenjara untuk kesalahan yang tidak dibuatnya dan ditinggalkan saudaranya. Hingga ia berhasil suatu saat didepan.
Bahwa orang yang hidup tercatat di Alkitab tidak mengetahui kisah mereka tercatat.
Kebayang tidak kalau Daniel tahu bahwa singanya tidak akan menerkamnya pasti akan berubah jalan ceritanya.
Pasti ada dalam pikiran kita, kalau ada yang pantas mendapatkan mukzizat, harusnya kita ini "Anak Allah" yang merupakan orang baik itu. Tapi terkadang tidak bukan.
Didalam setiap kesedihan ada benih yang bisa diambil. Benih yang tersembunyi rapi didalam sebuah kesedihan.
Dimana kita merasa Tuhan tidak mendukung kita pastinya akan sulit untuk menyembah Tuhan itu sendiri. Akan sulit menyembah Tuhan yang kita pikir Dia tidak perduli pada kita.
Kita tidak punya theoligia kemahakuasaan Allah yang sedang pasif ini. Tuhan tidak terbatas untuk melakukan apa saja sementara yang kita rasakan adalah Tuhan tidak melakukan apapun.
Biasanya pengkhotbah selalu berkhotbah dalam perspektifnya Tuhan. Pastinya akan berkata Tuhan akan punya segala caraNya untuk melakukan keajaiban.
Sementara Allah itu tidak memiliki perspektif karena Ia adalah Mahatahu segalanya. Mahatahu itu imun dari semua proses. Allah tidak perlu diupdate segala sesuatu tentang segala sesuatu yang terjadi. Tuhan tidak perlu cari tahu bahkan Ia tidak tidur karena Tuhan adalah Alfa dan Omega pada waktu bersamaan.
Sulit untuk duduk digereja ikut kebahagiaan orang lain sementara kita tidak memiliki.
Sulit untuk mengerti tumor kita ganas dan yang lainnya jinak. Atau bahkan yang lain mendapatkan keturunan dengan mudah sementara yang lain sulit.
Bagaimana mungkin kita mengikuti Tuhan yang sama sementara hasilnya berbeda.
Jika kita belum melihat keajaiban seperti yang lain mungkin Tuhan memiliki ide yang luar biasa atas hidup kita. Sedang merencanakan sesuatu yang lebih diluar nalar.
Jangan juga menjadi orang kristen seperti "teman-temannya" Ayub yang mencari teori-teori mengenai kesulitan Ayub. Bahkan istrinyapun berkata untuk menjauhi Tuhannya Ayub. Orang kristen seperti ini yang harus dihindari.
Kira juga boleh marah pada Tuhan tapi tetap mengasihi Tuhan pada saat yang bersamaan. Dan Tuhan sama sekali tidak tersinggung atau baper. Bahkan kita bisa datang atau kabur sesuka hati dan itu tidak mengganggu Tuhan.
Apakah Tuhan tidak bisa menggunakan kita ketika sedang marah, baca kisah Yunus bahkan ketika kesal pun Yunus dipakai Tuhan.
Tuhan tidak rentan akan kemarahan kita dan membuat Tuhan kembali marah dan kecewa pada keadaan kita.
Jangan google segala sesuatunya, ketika kita google dan depresi setelah melihat hasilnya. Bahkan google pun sekarang sudah memiliki kuasa melebihi alkitab.
Banyak dari kita harus menahan bicara kita sebelum hasilnya sudah jelas. Diagnosa yang cetek akan menyebabkan prognosa yang cetek juga.
Kita perlu menang ditengah ketertundaan Ilahi yang sedang terjadi ditengah kita. Tetap teguh agar suatu saat kita bisa bercerita tentang Tuhan dalam kita.
Komentar
Posting Komentar