Dok Pri. HKBP Poltangan Pasar Minggu |
Yup, minggu ini saya berkebaktian di HKP Poltangan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Untuk ayat pembuka diambil dari 1 Korintus 3 :
1-9. Ayat yang menarik perhatian saya adalah 1 Korintus 3:3 (TB) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab,
jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan,
bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Dilayani
oleh Pdt. Martha Br. Marpaung, Khotbahnya diambil dari Mazmur119 : 1-8, Banyak cara orang mendapatkan kebahagiaan.
Rupanya kebahagiaan yang kita cari semu adanya. Eg. Banyak orang yang mencoba
menambah incomenya akan membuat bahagia. Ternyata terlihat sepintas dari luar
bahagia, rumahnya banyak, villanya banyak.
Sebagian bertanya bagaimana cara menjadi seperti
orang itu. Ketika ditanya yang bersangkutan (lebih dalam) ia pun merasa sedih.
Anak-anaknya melawan dia semua.
Kalau begitu apa yang membuat orang
berbahagia? Mazmur 119:1-3 (TB) Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak
bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN.
Berbahagialah orang-orang yang memegang
peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi
yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.
Ketika hidup menurut Taurat Tuhan disebut
orang yang berbahagia.
Hidup menurut Taurat Tuhan harus menyingkirkan dulu asumsi pribadi, jangan gunakan konsep kebenaran pribadi tapi gunakan konsep pribadi Tuhan.
Sama seperti ibadah yang harus dilakukan
secara keseluruhan bukan hanya ketika pemberkatan atau ketika di tengah
kebaktian.
Beberapa orang tua menanamkan kesalahan pada
anaknya. Ada lima anaknya dengan anak laki2 yang oaling kecil sementara
kakaknya 4 orang wanita semua.
Demi si anak lelaki pembawa marga pendidikan
anak perempuannya diabaikan demi si lelaki. Sementara anak lelakinya sudah
tidak suka sekolah. Masih banyak kita yang seperti itu bukan dan itu yang
salah.
Di ayat 3 yang berbahagia adalah yang tidak
melakukan perbuatan jahat kepada sesamanya. Melakukan firman Tuhan memang selalu mendapat
perlawanan.
Untuk mendapatkan kebahagian perlu perjuangan,
pastinya akan mendapat tantangan dan ancaman dalam kehidupan.
Jangan berharap hidumu bahagia kalau tidak memperjuangkan
atau melakukan apa yang tertulis dalam Firman Tuhan.
Hadapi perjuangan dengan tulus, hargai setiap prosesnya untuk akhirnya kita akan mendapatkan kebahagiaan.
Komentar
Posting Komentar