Minggu ini adalah minggu ke dua setelah mertua menghadap ke rumah Bapa disurga. Dan pula minggu ke dua kami berkebaktian di HKBP Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kebaktian pagi masih menggunakan bahasa Indonesia, berikut catatan yang berhasil saya rangkum.
Ayat yang diangkat adalah Timotius 6:6-19. Bicara mengenai harta
dan uang pastinya akan panjang. Segalanya butuh uang. Mulai dari sekolah
anak, bayar pajak dan lain sebagainya.
Cinta akan uang adalah topik mendasarnya bukan uang. Dan kerakusannya yang
mendasari kritik Paulus kepada jemaat di Timotius (jemaat mula-mula).
Nats
Timotius menegur kita untuk tidak mencintai uang lebih daripada Tuhan
sang pemberi kehidupan. Banyak orang sakit karena bekerja terus menerus
tanpa adanya istirahat.
Memang ibadah itu
kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (1 Timotius 6:6)
Bahkan ibadahmu pun memberikan sebuah keuntungand daripada mencintai
uang.
Ibadah juga dapat diartikan sebagai bagian daripada istirahat untuk merecharge ulang tenaga, pikiran dan motivasi kita.
Tubuh kita memiliki batasnya, otak dan pikiran pun sama. Jangan ipaksakan. Ingat istirahat.
Beribadahlah dengan sungguh. Salah satu yang coba ditrkankan oleh Paulus kepada Timotius.
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (1 Timotius 6:8)
Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (1 Timotius 6:7)
Tuhan tidak membenci orang-orang berkelimpahan. Beberapa sebut saja Abraham adalah orang kaya pada masanya.
Ketika pikiran dan bathin hanya diisi kepada mencintai materi saja tanpa pernah perduli atau perhatian kepada si pemberi materi.
Ketika mencintai uang sudah berlebihan akan melegalkan dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.
Lalu apa tujuan orang percaya?
Ada didalam Matius 6: 33 dan lukas 6: 36
Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33). Ini harus di hafal luar kepala bagi
orang kristen yang percaya kepada Tuhan.
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36).
Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. (Yakobus 4:17)
Baiklah
kita kaya bermurah hati dengan kebajikan suka memberi dan membagi.
Bukan kaya akan cibiran - kaya akan gosipan dan kaya-kaya negatif lainnya.
Amin. Happy sundae.
Komentar
Posting Komentar