Kebaktian JPCC di Annex Building setiap minggunya bertambah ramai. Mungkin ini akibat dari jemaat yang tidak tertampung kebaktian di Kota Kasablanka.
Dan Beruntung minggu ini dilayani oleh Ps. Alvi Radjaguguk. Pastinya dalam sesi pengajaran beliau diselingi kisah - kisah lucu. berikut pengajarannya hari ini yang saya catat.
Dibuka dengan Amsal 13:9 (TB) Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.
Influence atau pengaruh ini yang akan dibahas. Dunia bisnis sudah tidak asing lagi dengan para influencer.
Apakah pengaruh orang tersebut sama besarnya dengan didunia nyata ketimbang di dunia Maya.
Visi dari JPCC sendiri adalah adalah To build a generation of stars to infleunce the world with message of truth.
Tiga pemikiran mengenai hidup yang berpengaruh.
1. Setiap orang mempengaruhi orang lain.
Tidak perduli berapa usiamu, gendermu dan pengalamanmu.
Juga ditayangkan vidoe mengenai influencer dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari.
Dalam perjanjian lama sendiri ada kisah tentang raja yang suka sekali melakukan perbuatan jahat dihadapan Tuhan.
2
Tawarikh 33:1-2 (TB) Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia
menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di
Yerusalem.Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai
dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari
depan orang Israel.
Bahkan anaknya melakukan hal lebih jahat lagi.
2
Tawarikh 33:21-22 (TB) Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia
menjadi raja dan dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti yang telah dilakukan
Manasye, ayahnya. Amon mempersembahkan korban kepada segala patung yang
dibuat Manasye, ayahnya, dan beribadah kepada patung-patung itu.
Bahkan ada istilah Monkey see, Monkey do.
Setelah Amon ditumbangkan oleh pegawainya maka sang anak dijadikan raja.
2
Tawarikh 34:1-2 (TB) Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi
raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.
Dari Daud ke Yosia sekitar 16 generasi. Dan Yosia memilih mengikuti pengaruh baik dari Daud ketimbang ayah dan kakeknya.
Yosia berhati-hati dalam memilih pengaruh mana yang ia ikuti.
Setiap hari kita dihadapkan 2 pilihan. Dipengaruhi atau mempengaruhi orang lain.
1
Korintus 10:23 (TB) "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi
bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar,
tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Pengaruh kita dimulai dari kesadaran. Orang lain akan memperhatikan sikap, perilaku dan tindakan kita.
Kita
jadi termometer atau menjadi termostat. Termometer berubah sesuai
sekitar sementara termostat tetap bahkan merubah keadaan sesuai
dengannya.
2. Kunci pengaruh adalah hubungan. Bukan titel, jabatan atau pencapaian.
Pengaruh sejati yang dapat seorang berikan adalah untuk membawa orang lain mengenal kebenaran dan hidup dalam kebenaran.
Hubungan adalah pemuridan.
Matius
28:19-20 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman."
Yesus datang ke dunia dan rela mati untuk sebuah hubungan. Yesus mati bukan untuk agama tapi sebuah hubungan.
Hubungan yang sudah terbina harus dijaga apapun alasannya.
1. Peliharalah sebuah hubungan. Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan pakai hubungan itu.
2. Burn the ego not the bridge. Pemuridan dimula dari rumah. Orang tua memulai pemuridan dari rumah.
3. Jaga hubunganmu dengan Tuhan.
Pengaruh tidak dibangun dari hal spektakuler tapi dibangun dari hal sederhana dan hal kecil yang hadir dalam pikiran.
3. Lipat gandakan pengaruhmu.
Kita
tidak bisa pengaruh seluruh dunia. Karena kita memiliki keterbatasan
sumber daya. Dan Yesus paham prinsip ini. Sedari awal Yesus mengangkat 12 murid.
Melalui .muridnya Yesus dikenang di seluruh bumi hingga hari ini.
Setiap
kita yang sudah punya pengaruh sudah baik tapi jangan berhenti di diri
sendiri. Atau sudahkah kita lipat gandakan bahkan ketika kita kelak sudah tidak
ada?
Ada ungkapan "Seorang pemimpin yang menghasilkan pemimpin lain melipatkan gandakan pemimpin lainnya`"
Lalu pertanyaan muncul untuk kita renungkan
1. Apa yang sudah kita lakukan dengan pengaruh yang Tuhan titipkan kepada kita?
2. Apa yang sudah kita lakukan dengan hidup kita yang pada faktanya punya pengaruh?
diakhir ditutup dengan Stop living for your self.
Komentar
Posting Komentar